Minggu, 11 Oktober 2015

Ringkasan Bab 1 ISD



1.      LATAR BELAKANG ILMU SOSIAL DASAR
Latar belakang diberikannya matakuliah ISD di perguruan tinggi dikarenakan beberapa hal yaitu:
-          Banyaknya kritik yang ditujukan pada sistem pendidikan di perguruan tinggi oleh para cendekiawan. Mereka berpendapat bahwa sistem pendidikan yang masih merupakan warisan sistem pendidikan pemerintah Belanda
-          Sistem pendidikan kita menjadi sesuatu yang elite bagi masyarakat kita sendiri sehingga kurang akrab dengan lingkungan masyarakat.
Sedangkan tenaga ahli yang dihasilkan oleh perguruan tinggi diharapkan mempunyai tiga jenis kemampuan yaitu personal, akademis, dan profesional.
a.       Kemampuan personal/ kemampuan kepribadian
Dengan kemampuan ini tenaga ahli diharapkan memiliki sikap dan tindakan yang mencerminkan kepribadian bangsa Indonesia serta memiliki pandangan luas dan kepekaan terhadap berbagai masalah yang dihadapi masyarakat Indonesia.
b.      Kemampuan Akedmik
kemampuan untuk berkomunikasi secara ilmiah, baik lisan maupun tertulis, menguasai peralatan analisa, mampu berpikir logis, kritis, sistematis, dan analitis.
c.       Kemampuan Profesional
kemampuan dalam bidang profesi tenaga ahli yang bersangkutan.

2.      PERBEDAAN ILMU-ILMU SOSIAL, ILMU PENGETAHUAN SOSIAL DAN ILMU SOSIAL DASAR

a.      Ilmu-ilmu Soaial
Ilmu Sosial merupakan ilmu yang terdiri dari sosiologi, ekonomi, politik, antropologi, sejarah, psikologi, gografi dan lain-lain.
Ilmu-ilmu sosial berkembang terus sesuai dengan kebutuhan manusia dalam era pembangunan, khususnya Indonesia. Wujud adanya perkembangan ilmu-ilmu sosial di Indonesia setelah Indonesia mendapatkan kemerdekaan adalah :
-          Berdirinya Akademi Politik di Yogyakarta yang disponsori oleh tenaga akademis pembina ilmu politik di Belanda.
-          Didirikannya balai perguruan tinggi Gajah Mada yang mempunyai dua fakultas yaitu fakultas Sastra dan fakultas Sosial.
-          Berdirinya Akademi kepolisian
b.      Ilmu pengetahuan Sosia (IPS)
IPS adalah ilmu-ilmu yang disederhanakan untuk tujuan pendidikan dan pengajaran di sekolah dasar dan menengah ( elementry and secondary school). IPS adalah bidang studi yang merupakan paduan/ fusi dari sejumlah mata pelajaran sosial.Tetapi tidak semua ilmu-ilmu sosial otomatis dapat menjadi bahan pokok bahasan dalam IPS karena disesuaikan dengan tingkat usia, jenjang pendidikan dan perkembangan pengetahuan peserta didik.
c.       Ilmu Sosisal Dasar
ISD adalah gabungan dari disiplin ilmu-ilmu sosial yang dipergunakan dalam pendekatan dan pemecahan masalah-masalah sosial yang timbul dan berkembang dalam masyarakat..

3.      ILMU SOSIAL DASAR SEBAGAI KOMPONEN MKDU
    kemampuan personal ditanamkan kepada mahasiswa melalui mata kuliah dasar umum atau MKDU yang terdiri dari 6 matakuliah yaitu:
1.      Agama
2.      Pancasila
3.      Kewiraan
4.      Ilmu alamiah dasar / IAD
5.      Ilmu sosial dasar/ ISD
6.      Ilmu budaya dasar/ IBD
Tujuan Mata Kuliah Dasar Umum adalah :
1.      Sebagai usaha membantu perkembangan kepribadian mahasiswa.
2.      Untuk menumbuhkan kepekaan mahasiswa terhadap masalah yang timbul di dalam masyarakat.
3.      Memberi pengetahuan dasar kepada mahasiswa agar mereka mampu berpikir secara interdisipliner, sehingga memudahkan mereka berkomunikasi.
Tujuan mempelajari ilmu sosial dasar adalah:
Membantu perkembangan wawasan pemikiran dan kepribadian mahasiswa agar memperoleh wawasan pemikiran yang lebih luas dan ciri-ciri kepribadian yang diharapkan.
4.      RUANG LINGKUP PEMBAHASAN
Berpangkal pada tujuan diatas maka ada dua masalah yang dipakai sebagai bahan pertimbangan untuk menentukan ruang lingkup pembahasan mata kuliah ISD.
1.      Adanya berbagai aspek yang merupakan satu masalah sosial yang dapat ditanggapi dengan pendekatan sendiri maupun sebagai gabungan pendekatan gabungan antar bidang.
2.      Adanya keragaman golongan dan kesatuan sosial lain dalam masyarakat, yang masing-masing mempunyai perbedaan dan kesamaan kepentingan masing masing.
5.      MASALAH-MASALAH SOSIAL DAN ILMU SOSIAL  
a.      Masalah-masalah sosial
Pengertian masalah sosial :
1.      Menurut masyarakat, segala sesuatu yang menyangkut kepentingan umum adalah masalah sosial.
2.      Menurut para ahli, adalah suatu kondisi atau perkembangan dalam masyarakat yang berdasarkan atas studi, mempunyai sifat yang dapat menimbulkan kekacauan terhadap kehidupan masyarakat secara keseluruhan.
Dengan demikian suatu masalah bisa digolongkan sebagai masalah sosial oleh ahli belum tentu dianggap masalah sosial oleh umum. Sebaliknya ada juga masalah yang dianggap masalah sosial oleh umum tetapi tidak oleh ahli.
b.      Masalah-masalah sosial dan ahli ilmu sosial   
Masalah-masalah sosial muncul sejak adanya peradaban manusia, karena dianggap sebagai sesuatu yang menganggu kesejahteraan hidup. Hal itu merangsang masyarakat untuk mengidentifikasi, menganalisa, memahami dan memikirkan cara untuk mengatasinya. Sebelum ada ahli-ahli ilmu sosial masyarakat yang peka terhadap masalah sosial adalah ahli filsafat, pemuka agama, ahli politik dan kenegaraan.
Sejumlah ahli ilmu sosial seperti Merton dan Nizbet (1961) Denzin (1973), Gerson (1969) dan Brodly (1976) merasakan bahwa dengan menggunakan pendekatan masalah-masalah sosial sebagai kerangkanya maka hakikat masyarakat dan kebudayaan manusia akan lebih dapat dipahami. Begitu juga berbagai pemikiran yang secara masuk akal dapat dipertanggung jawabkan yang berkenaan dengan usaha-usaha untuk memperbaiki masalah-masalah sosial tersebut akan lebih dapat dikembangkan.
c.       Masalah-masalah sosial dan Ilmu Sosial Dasar   
ISD sebagai suatu mata kuliah menyajikan pemahaman mengenai hakikat manusia sebagai mahkluk sosial dan masalah-masalahnya dengan menggunakan kerangka pendekatan yang melihat sasaran studinya sebagai suatu masalah obyektif dan subyektif. Dengan menggunakan kacamata obyektif berarti konsep dan teori yang berkenaan dengan hakikat manusia dan masalahnya yang telah dikembangkan dalam ilmu-ilmu sosial akan digunakan.
Sedangkan menurut kacamata subyektif, masalah-masalah yang dibahas tersebut akan dikaji menurut perspektif masyarakat yang bersangkutan dan dibandingkan dengan kacamata pengkaji atau mahasiswa yang mempelajari mata kuliah ISD.
Dengan penggabungan kacamata subyektif dan obyektif akan mewujudkan adanya kepekaan mengenai masalah-masalah sosial yang disertai dengan rasa tanggung jawab dalam kedudukannya sebagai masyarakat ilmiah dan warga negara Indonesia. 


Referensi:
Herwatiyoko.Katuuk,Neltje F.,MKDU Ilmu Sosial Dasar,Gunadarma,1997
E-book Ilmu Sosial Dasar karya Drs. H. Abu Ahmadi, dkk

0 komentar:

Posting Komentar