Senin, 18 April 2016

CERPEN (Jalan Jalan Ke Dufan (Dunia Fantasi) )





Pada liburan tahun baru saya dan teman-teman saya pergi jalan –jalan ke Dufan (Dunia Fantasi). Sebelum saya cerita lebih lanjut saya akan menjelaskan sedikit tentang Dufan. Dufan atau yang lebih dikenal dengan Dunia Fantasi diresmikan pada tanggal 29 Agustus 1985 yang merupakan tempat hiburan yang ber lokasi di kompleks Taman Impian Jaya Ancol .Dufan mempunyai mascot berupa kera bekantan yang diberi nama Dufan.Itulah sedikit informasi yang dapat saya berikan ,sekarang waktunya masuk ke cerita saya.hahaha

Oke,saya akan mulai dari saya bangun tidur, Pada Minggu pagi  03 Januari 2016 cuaca di luar rumah saya sangat cerah, sebelum berangkat saya menyiapkan beberapa peralatan seperti handuk,baju dan celana ganti ,makan siang,snack,dan beberapa minuman.Setelah saya pikir semua peralatan sudah lengkap saya lekas berangkat.Pada hari sebelumnya saya dan teman-teman saya sudah berunding untuk berkumpul di SMA 12 , karena kami pergi ke dufan dengan menggunakan TransJakarta maka sudah sangat tepat jika kami berkumpul di SMA kami karena di dekat SMA kami terdapat halte Transjakarta, kami menaiki Transjakarta jurusan ke Kampung Melayu dan berpindah ke Transjakarta jurusan Ancol setelah tiba di kampung melayu.


Setibanya disana  kami langsung membeli tiket, tetapi karena kami terlalu pagi tiba disana kami harus menunggu dahulu sampai jam 10.00 .Setelah tepat jam 10.00 akhirnya pintu 1 Dufan dibuka lalu kami langsung masuk .Sebelum masuk tangan kami di cap satu persatu sebagai bukti resmi bahwa kami masuk dengan cara legal.Setelah tiba di dalam teman –teman saya mengajak saya untuk menaiki wahana Kora-kora . Kora-kora merupakan wahana yang berupa perahu yang dapat berayun maju mundurr.


           Setelah wahana berhenti kami langsung menaiki wahana lain,wahana kami selanjutnya adalah Rajawali , wahana rajawali menurut saya tidak terlalu seram karena pada wahana itu kami hanya dibawa ke atas dan kemudian di putar-putar.selanjutnya kami pergi ke wahana yang menurut saya extreme karena selain saya takut ketinggian wahana Halilintar juga berkecepatan tinggi setelah saya pikir panjang akhirnya saya mengikuti kemauan teman-teman saya untuk bias naik wahana halilintar ini.kira-kira wahana nya seperti ini


Seperti gambarnya menyeramkan bukan?haha emang sedikit menyeramkan tetapi satelah saya menaikin wahana tersebut rasa takut saya berubah menjadi ingin mencoba wahana itu lagi tetapi setelah menaiki wahana tersebut terdapat rasa pegal pegal dipundak saya mungkin dikarenakan bahu saya menahan berat badan saya saat wahana tersebut menghadap sejajar dengan tanah jadi saya pikir untuk mencoba wahana lain,setelah wahana halilintar kami  menaiki wahana ontang anting untuk merelekskan otot-otot yang menegang setelah naik halilintar,haha bahasa saya baku sekali ya…



Kemudian saya menuju ke wahana hysteria tetapi pada wahana ini saya benar-benar tidak berani untuk menaiki wahana ini, dari pada saya pingsan haha lebay sekali ya , untuk menunggu teman-teman saya naik saya meminjam kamera teman saya untuk merekam ekspresi mereka ,haha kreative kan saya. Oh iya ini gambar wahana yang saya takuti


Nah, Seram kan ?

Kemudian saya pergi ke wahana baru yang ada di Dufan yaitu wahana Ice Age,tetapi sesampainya di depan wahana Ice Age saya benar-benar terkejut dengan panjangnya antrian untuk masuk wahana tersebut,kira-kira seperti ini antriannya


Haha panjang sekali yaa….
Lalu kami berpikir untuk untuk pergi ke wahana lain terlebih dulu,lalu kami berjalan jalan mencari wahana seru lainnya,karena waktu sudah siang kami memutuskan untuk memakan bekal kami masing-masing ,kemudian kami memilih untuk makan siang di dekat wahana Hysteria karena tempatnya rindang,sejuk ,dan banyak bangku di dekat wahana Hysteria

Karena waktu sudah semakin sore ,kami pikir ini sudah tepat untuk basah-basahan. Lalu kami langsung menuju ke wahana Niagara ,kami naik bertiga-tiga karena jumlah kami pas 6 orang , saya pikir wahana ini kurang seru karena durasinya hanya sebentar tetapi antri hingga luar wahana.
Gambar wahana Niagara


Karena baju kami belum basah total maka kami memutuskan untuk pergi kewahana Arum Jeram , akan tetapi saat kami mau naik antrian nya bukan main panjang nya dikarenakan kami ingin sekali naik arum jeram maka dengan berat hati kami ikut mengantri

Kira kira wahana nya seperti ini ,saya dapat gambarnya dari google karena saya takut kamera nya jatuh


Setelah puas dengan wahana di Dufan kami bersiap siap untuk pulang, tetapi sebelum pulang kami pergi ke toilet untuk mengganti pakaian kami,karena kami basah kuyup sehabis naik wahana arum jeram.Setelah kami semua selesai berganti pakaian kami langsung keluar dari Dufan dan menunggu Transjakarta di halte Ancol.




Sabtu, 19 Maret 2016

MAKALAH REOG PONOROGO

BAB I
(PENDAHULUAN)

A.      LATAR BELAKANG

                Kebudayaan adalah segala hal yang terkait dengan seluruh aspek kehidupan manusia, yang dihayati dan dimiliki bersama. Didalam kebudayaan terdapat kepercayaan kesenian dan adat istiadat. Kata kebudayaan memiliki kata dasar “budaya” yang berarti pikiran , akal budi, hasil.Menurut ilmu Antropologi yang disampaikan oleh Koentjaraningrat (1985).Kebudayaan adalah seluruh kemampuan manusia yang didasarkan pada pemikiran , tercemin pada perilaku dan pada benda –benda hasil karya mereka, yang diperoleh dengan cara belajar.Dengan demikian kebudaayaan merupakan ciptaan manusia. Di era globalisai ini semakin banyak masyarakat  yang menganggap kesenian khas daerah yang dalam hal ini adalah Reog Ponorogo hanya sebuah kesenian masa lalu yang dianggap kesenian memanggil setan dengan aura mistis. Dan dalam kenyataannya semakin banyak masyarakat yang melupakan warisan kebudayan daerah karena semakin majunya hiburan.Reog Ponoroga merupakan kesenian khas Ponorogo yang  pada akhirnya akan luntur apabila tidak ada peran pemerintah dan seluruh elemen masyarakat dalam melestarikan kesenian tersebut dan bahkan warga negara lain yang notabene buka merupakan kesenian khas daerah meraka justru mau melestarikan peninggalan budaya masa lalu itu. Dan dampaknya muncul kontraversi kalau negara tetangga mulai mengakui kesenian khas daerah negara kita.

B.      RUMUSAN PERMASALAHAN

1.      Pengertian Reog Ponorogo
2.      Sejarah Reog Ponorogo
3.      Pementasan Reog Ponorogo
4.      Tokoh Dalam Pementasan Reog Ponorogo

BAB II
(PEMBAHASAN)

1.Pengertian Reog

            Reog adalah salah satu kesenian budaya yang berasal dari Jawa Timur bagian barat-laut dan Ponorogo dianggap sebagai kota asal Reog yang sebenarnya. Gerbang kota Ponorogo dihiasi oleh sosok warok dan gemblak, dua sosok yang ikut tampil pada saat reog dipertunjukkan. Reog adalah salah satu budaya daerah di Indonesia yang masih sangat kental dengan hal-hal yang berbau mistik dan ilmu kebatinan yang kuat.

2.Sejarah Reog
            Pada dasarnya ada lima versi cerita populer yang berkembang di masyarakat tentang asal-usul Reog dan Warok (Departmen Pendidikan dan Kebudayaan, 1978-1979, Reog di Jawa Timur, Jakarta). Namun salah satu cerita yang paling terkenal adalah cerita tentang pemberontakan Ki Ageng Kutu, seorang abdi kerajaan pada masa Bhre Kertabhumi, Raja Majapahit terakhir yang berkuasa pada abad ke-15. Ki Ageng Kutu murka akan pengaruh kuat dari pihak istri raja Majapahit yang berasal dari Tiongkok, selain itu juga murka kepada rajanya dalam pemerintahan yang korup, ia pun melihat bahwa kekuasaan Kerajaan Majapahit akan berakhir. Ia lalu meninggalkan sang raja dan mendirikan perguruan di mana ia mengajar seni bela diri kepada anak-anak muda, ilmu kekebalan diri, dan ilmu kesempurnaan dengan harapan bahwa anak-anak muda ini akan menjadi bibit dari kebangkitan kerajaan Majapahit kembali. Sadar bahwa pasukannya terlalu kecil untuk melawan pasukan kerajaan maka pesan politis Ki Ageng Kutu disampaikan melalui pertunjukan seni Reog, yang merupakan "sindiran" kepada Raja Kertabhumi dan kerajaannya. Pagelaran Reog menjadi cara Ki Ageng Kutu membangun perlawanan masyarakat lokal menggunakan kepopuleran Reog.
Dalam pertunjukan Reog ditampilkan topeng berbentuk kepala singa yang dikenal sebagai "Singa barong", raja hutan, yang menjadi simbol untuk Kertabhumi, dan diatasnya ditancapkan bulu-bulu merak hingga menyerupai kipas raksasa yang menyimbolkan pengaruh kuat para rekan Cinanya yang mengatur dari atas segala gerak-geriknya. Jatilan, yang diperankan oleh kelompok penari gemblak yang menunggangi kuda-kudaan menjadi simbol kekuatan pasukan Kerajaan Majapahit yang menjadi perbandingan kontras dengan kekuatan warok, yang berada dibalik topeng badut merah yang menjadi simbol untuk Ki Ageng Kutu, sendirian dan menopang berat topeng singabarong yang mencapai lebih dari 50 kg hanya dengan menggunakan giginya. Kepopuleran Reog Ki Ageng Kutu akhirnya menyebabkan Bhre Kertabhumi mengambil tindakan dan menyerang perguruannya, pemberontakan oleh warok dengan cepat diatasi, dan perguruan dilarang untuk melanjutkan pengajaran akan warok. Namun murid-murid Ki Ageng kutu tetap melanjutkannya secara diam-diam. Walaupun begitu, kesenian Reognya sendiri masih diperbolehkan untuk dipentaskan karena sudah menjadi pertunjukan populer di antara masyarakat, namun jalan ceritanya memiliki alur baru di mana ditambahkan karakter-karakter dari cerita rakyat Ponorogo yaitu Kelono Sewandono, Dewi Songgolangit, dan Sri Genthayu.
Versi resmi alur cerita Reog Ponorogo kini adalah cerita tentang Raja Ponorogo yang berniat melamar putri Kediri, Dewi Ragil Kuning, namun di tengah perjalanan ia dicegat oleh Raja Singabarong dari Kediri. Pasukan Raja Singabarong terdiri dari merak dan singa, sedangkan dari pihak Kerajaan Ponorogo Raja Kelono dan Wakilnya Bujang Anom, dikawal oleh warok (pria berpakaian hitam-hitam dalam tariannya), dan warok ini memiliki ilmu hitam mematikan. Seluruh tariannya merupakan tarian perang antara KerajaanKediri dan Kerajaan Ponorogo, dan mengadu ilmu hitam antara keduanya, para penari dalam keadaan "kerasukan" saat mementaskan tariannya.

3.Pementasan Reog
Reog modern biasanya dipentaskan dalam beberapa peristiwa seperti pernikahan, khitanan dan hari-hari besar Nasional. Seni Reog Ponorogo terdiridari beberapa rangkaian 2 sampai 3 tarian pembukaan. Tarian pertama biasanyadibawakan oleh 6-8 pria gagah berani dengan pakaian serba hitam, dengan mukadipoles warna merah. Para penari ini menggambarkan sosok singa yang pemberani. Berikutnya adalah tarian yang dibawakan oleh 6-8 gadis yang menaikikuda. Berikutnya adalah tarian yang dibawakan oleh 6-8 gadis yang menaikikuda:

A.Tarian pembuka
Pada reog tradisional, penari ini biasanya diperankan oleh penari laki-lakiyang berpakaian wanita.Tarian ini dinamakan tari jaran kepangatau jathilan,yang harus dibedakan dengan seni tari lain yaitu tarikuda lumping.Tarian pembukaan lainnya jika ada biasanya berupa tarian oleh anak kecil yangmembawakan adegan lucu yang disebut Bujang Ganong atau Ganongan.

 B.Tari inti
Setelah tarian pembukaan selesai, baru ditampilkan adegan inti yangisinya bergantung kondisi dimana seni reog ditampilkan. Jika berhubungandengan pernikahan maka yang ditampilkan adalah adegan percintaan. Untuk hajatan khitanan atau sunatan, biasanya cerita pendekar.Adegan dalam seni reog biasanya tidak mengikuti skenario yang tersusunrapi. Disini selalu ada interaksi antara pemain dan dalang (biasanya pemimpinrombongan) dan kadang-kadang dengan penonton. Terkadang seorang pemainyang sedang pentas dapat digantikan oleh pemain lain bila pemain tersebut kelelahan.

C.Tarian penutup
Adegan terakhir adalahsinga barong,dimana pelaku memakai topeng berbentuk kepala singa dengan mahkota yang terbuat dari bulu burungmerak dan mempertontonkan keperkasaan pembarong dalam mengangkat dadak merak seberat sekitar 50 kilogram dengan kekuatan gigitan gigi sepanjang pertunjukan berlangsung. Berat topeng ini bisa mencapai 50-60 kg. Topengyang berat ini dibawa oleh penarinya dengan gigi. Kemampuan untuk membawakan topeng ini selain diperoleh dengan latihan yang berat, jugadipercaya diproleh dengan latihan spiritual seperti puasa dan dantapa.Instrumen pengiringnya, kempul, ketuk, kenong, genggam, ketipung, angklung danterutama salompret, menyuarakan nada slendro dan pelog yang memunculkanatmosfir mistis, unik, eksotis serta membangkitkan semangat. Satu groupReog biasanya terdiri dari seorang Warok Tua, sejumlah warok muda, pembarong dan penari Bujang Ganong dan Prabu Kelono Suwandono. Jumlahkelompok reog berkisar antara 20 hingga 30-an orang, peran utama berada  pada tangan warok dan pembarongnya.

4.Tokoh Dalam Pementasan Reog
Jathilan
Jathil adalah prajurit berkuda dan merupakan salah satu tokoh dalam seni Reog. Jathilan merupakan tarian yang menggambarkan ketangkasan prajurit berkuda yang sedang berlatih di atas kuda.

Warok
"Warok" yang berasal dari kata wewarah adalah orang yang mempunyai tekad suci, memberikan tuntunan dan perlindungan tanpa pamrih. Warok adalah wong kang sugih wewarah (orang yang kaya akan wewarah). Artinya, seseorang menjadi warok karena mampu memberi petunjuk atau pengajaran kepada orang lain tentang hidup yang baik

Barongan
Barongan (Dadak merak) merupakan peralatan tari yang paling dominan dalam kesenian Reog Ponorogo. Bagian-bagiannya antara lain; Kepala Harimau (caplokan), terbuat dari kerangka kayu, bambu, rotan ditutup dengan kulit Harimau Gembong

Klono Sewandono
Klono Sewandono atau Raja Kelono adalah seorang raja sakti mandraguna yang memiliki pusaka andalan berupa Cemeti yang sangat ampuh dengan sebutan Kyai Pecut Samandiman kemana saja pergi sang Raja yang tampan dan masih muda ini selalu membawa pusaka tersebut.

Bujang Ganong
Bujang Ganong (Ganongan) atau Patih Pujangga Anom adalah salah satu tokoh yang enerjik, kocak sekaligus mempunyai keahlian dalam seni bela diri sehingga disetiap penampilannya senantiasa di tunggu - tunggu oleh penonton khususnya anak-anak.




BAB III
(PENUTUP)


C.      KESIMPULAN
            Reog Ponorogo adalah kesenian asli milik Indonesia, khususnya Ponorogo,Jawa Timur. Kesenian yang satu ini memang sedikit berbau mistik. Tidak jarang juga dalam sebuah pertunjukan reog ada pemain kesenian reog yang kesurupan. Namun, ada pawang yang telah bertugas menangani jika ada pemain yangkesurupan. Kesenian ini terdiri dari lima tokoh utama, yaitu Prabu KelonoSewandono, bujang ganong, jathilan, warok, dan barongan. Sayangnya, banyak remaja sekarang ini ada yang belum mengerti dan mengetahui akan kesenian reog ini . Sehingga diperlukan usaha untuk mengenalkan kesenian Reog Ponorogo kepada mereka. Melalui makalah ini penyusun berharap para pemuda yang tidak mengetahui akan kesenian reog ini, setelah membaca makalah ini menjadi lebih mengenal kesenian reog ini. Sehingga diharapkan timbul rasa bangga karena mempunyai kesenian reog sebagai salah satu kebudayaan Indonesia.

DAFTAR PUSTAKA